di dalam masa revolusilah tercapai puncak
kekuatan moral, terlahir kecerdasan pikiran
dan teraih segenap kemampuan untuk
mendirikan masyarakat baru
– Ibrahim Datuk Tan Malaka; Aksi Massa –
Saat
ini kondisi dan situasi dunia politik sangat jauh dari substansi, yakni budaya
transaksional antara calon legislatif dengan masyarakat saling penggalangan
dukungan sudah mencapai titik yang memprihatinkan seakan satu-satunya cara yang
jitu. Penilaian kami saat ini masyarakat diajak para Caleg beserta teamnya
tidak lagi melihat figur maupun program kerja yang ditawarkan caleg, tetapi
semata-mata bersikap transaksional. Ini membahayakan demokrasi kita, jika irama
caleg kita dalam konfigurasi politik terus berlanjut yang menjadikan kekuatan
uang sebagai penentu. Kalau ini tidak disikapi secara bersama, yang jadi nantinya
adalah para legislatif yang terpilih akan berkhianat pada rakyat dan
orientasinya hanya kepentingan sesaat, kepentingan pribadi dan golongan.
Demokrasi sejatinya adalah jalan bagi sebuah bangsa
untuk menjadi jawaban atas kegelisahan anak bangsa yang terjajah secara
politik, ekonomi, pendidikan dan berkebudayaan dalam dekade-dekade kekuasaan
silam. Gelombang reformasi yang digulirkan dari para pendahulu kita menjadi
titik kritis kita untuk bergerak, mengawal dan mengembalikan khittah demokrasi
hari ini. Betapa tidak, sistem demokrasi keterwakilan yang (katanya) adalah
amanah dari rakyat justru melakukan tindakan-tindakan yang jauh dari amanat
reformasi, amanat rakyat dan hanya memperkaya diri pribadi dan golongannya.
Menjadi pertanyaan besar bagi agenda lima tahun sekali (Pemilihan Umum) apakah
produktif melahirkan pemimpin/wakil rakyat yang peka terhadap nasib rakyat atau
hanya menjadi ajang panen raya yang melahirkan para pembajak-pembajak
demokrasi. Biaya politik yang mahal dan tidak mencerdaskan masyarakat adalah
realitas politik yang terjadi hari ini!!!.Mari kita jaga ingatan kita atas
kejahatan, pengkhianatan politik dan ekonomi yang telah mereka lakukan pada rakyat
dan anak bangsanya sendiri!!!. Apakah pesta demokrasi lima tahunan yang makin
mahal ini mampu menjadi jalan bagi kesejahteraan rakyat???!!!
Maka dari itu kami dari Liga Mahasiswa Nasional
untuk Demokrasi (LMND) Ekskot Tarakan menyatakan sikap :
1. Mengecam segala bentuk politik transaksional (Money
Politik) yang membodohi rakyat. 2. Menuntut keseriusan kepada legislatif dan eksekutif yang masih diberikan amanah oleh rakyat untuk tetap serius menyelesaikan masalah Krisis Listrik (PLN) di Kota Tarakan.
3. Laksanakan Pasal 33 UUD 1945 “Bumi, Air dan Kekayaan Alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran Rakyat”
Dengan penuh kesadaran akan terjadinya perubahan
yang lebih baik bagi Bangsa ini. Kami LMND Ekskot Tarakan dengan ini mengajak
kepada seluruh Elemen Gerakan Kampus, Buruh, Buruh Tani dan kaum Miskin Kota
untuk bersama-sama mengawal jalannya Demokrasi Hari ini.
Salam Pembebasan..Salam Perubahan...Tanah Tuhan Untuk Indonesia
Salam Pembebasan..Salam Perubahan...Tanah Tuhan Untuk Indonesia
Komite Persiapan
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
Eksekutif Kota Tarakan