Aktivis
gerakan harus membuat suatu garis pemikiran tentang masyarakat Indonesia. Dalam
pandangan ini, masyarakat Indonesia adalah masyarakat jajahan model baru
(Neokolonialisme- imperialisme) dan sisa-sisa feodalisme. Garis pandangan
tentang masyarakat Indonesia ini berasal dari kondisi obyektif masyarakat
Indonesia saat ini bahwa Indonesia masih tetap sebagai sumber buruh dan bahan
baku yang murah, Indonesia masih tetap dijadikan pasar dari produksi
negeri-negeri imperialis, dan Rakyatnya dijadikan serdadu-serdadu untuk kepentingan
Nekolim.
Garis
pandangan dan garis gerakan harus selaras dengan kepentingan massa Rakyat. Kita
harus membuktikan kebenaran garis pandangan ini dengan terjun ditengah-tengah
massa dan menyatu dengan mereka. Tanggungjawab kita untuk mempelajari dan
mempraktekan Garis Massa. Inilah prinsip kita didasarkan pada kenyataan bahwa
massa dan hanya massa yang dapat membuat sejarah Dengan kekuatannya, setiap
kekuatan yang merintangi kemajuan masyarakat dapat disingkirkan. Itulah
sebabnya kita mengatakan bahwa massa adalah pahlawan sesungguhnya.
Keberhasilan setiap tujuan tergantung atas dukungan dan partisipasi massa.
Maka, demi keberhasilan perubahan perlu bagi kita bersandar dan percaya kepada
massa.
Pandangan tentang masyarakat
Indonesia adalah masalah kepentingan massa luas yang langsung mengenai dirinya
yang tidak harus kita abaikan dan pandang remeh. Begitu juga dengan masalah
penghidupan massa. Dengan menyandarkan diri kepada massa, barulah tujuan kita dapat
tercapai yaitu perubahan fundamentil nasib Rakyat, dari hidup miskin menjadi
hidup layak, dan dari "serba salah" menjadi "serba benar".
Kader
gerakan harus mengolah diri dalam usaha menggerakan massa dengan sabar dan
tekun di tengah-tengah massa, dengan rendah hati bergaul dengan massa. Dengan
cara ini, kita bisa mencegah sikap dominasi dan menghindari terpisahnya diri
kita dari massa. Dengan sabar membangkitkan, mengorganisir, dan menggerakkan
massa. Kita bisa membuat mereka membentuk dan menunjukan kekuatan mereka dalam
perubahan revolusioner. Inilah satu-satunya cara. Tidak ada cara lain untuk
merebut kebebasan dan demokrasi.
Kita harus mencurahkan segenap
tenaga dan pikiran untuk mengabdi kepada Rakyat. Kita harus mengadakan
hubungan-hubungan yang luas dengan massa buruh, tani dan semua Rakyat
revolusioner lainnya serta terus menerus mencurahkan perhatiannya untuk
memperkuat dan meluaskan hubungan-hubungan ini. Tiap anggota dan kader gerakan
harus mengerti, bahwa kepentingan mereka adalah sama dengan
kepentingan-kepentingan Rakyat, dan bahwa tanggungjawab terhadap organisasi
adalah sama dengan tanggungjawab kepada Rakyat.
Menurut pandangan saya bahwa massa
dibagi tiga, yaitu sebagian yang kecil merupakan elemen maju, yang paling
aktif. Sebagian lagi merupakan elemen tengah, yang berdiri di antara aktif dan
pasif, sedang bagian yang terbesar terdiri dari elemen yang pasif. Jika dalam
suatu persoalan yang dihadapi oleh massa itu, elemen yang pertama saja, atau
elemen pertama dan yang kedua saja yang bergerak, itu berarti bahwa bagian
terbesar daripada massa belum bergerak, dan tidak akan banyak hasilnya.
Oleh sebab
itu harus diusahakan supaya massa yang paling belakang itu, yaitu yang
merupakan bagian yang terbesar turut bergerak. Jadi melaksanakan garis massa
berarti, membantu elemen-elemen yang maju supaya bisa berangsur-angsur
melahirkan pemimpin-pemimpin, mendorong elemen tengah hingga menjadi maju, dan
selanjutnya mempertinggi kesadaran elemen ketiga atau yang terbelakang hingga
melepaskan pasivitasnya dan turut bergerak.
Inilah metode kerja kita, “Dari
Massa Untuk Massa” yang bersandarkan pada pengetahuan dan kecerdasan massa.
Partisipasi dan sumbangan pengalaman dan pengetahuan mereka maka tujuan kita
bisa tercapai.
Salam Oposisi